Posted by : Unknown Sabtu, 15 Juni 2013

Apakah anda masih ingat masa - masa kecil anda, yang pada saat itu anda sangat hobi bermain pedang - pedangan dari kayu? Ya, saya sih masih ingat. Dulu, di umur 7 tahun saya hobi sekali main pedang - pedangan di rumah. Disaat itu yang diadikan pedang adalah bambu kayu dari halaman rumah saya. Tapi saya tidak ingat mengapa saya tiba - tiba hobi main pedang...kalau ngak salah karena menonton film apa gitu... hehe... -_-


   Dan dimasa 2012 ini, saat berumur 12 tahun, saya mulai tertarik belajar pedang - pedangan lagi ^_^. Kali ini yang saya gunakan sebagai pedang adalah kayu lonjong yang cukup berat, saya gunakan yang berat agar terbiasa pakai yang berat, sehingga suatu saat pakai yang ringan, saya ngak lambat gerakannya, malah tambah cepat karena ringan, iya kan? Tapi saya tidak mau mengikuti pembimbingan seperti kursus atau sekolah pedang ( memangnya ada ya? ) karena memang tidak mau. Lagipula, sepertinya jarang ada yang seperti itu di Jakarta.
Jadi, saya otodidak saja, belajar asal - asalan di rumah, sekalian ngelatih otot dan ketangkasan juga, sih...


   Di posting ini saya akan menuliskan apa yang saya pelajari selama masa hobi main pedang. Tentunya pelajaran ini belum maksimal sebab teori - teori ini hanya keluar dari otak dan pikiran anak 12 tahun.... :) 
Kalau anda juga mempunyai hobi yang sama; mempelajari tehnik pedang secara autodidak, silahkan baca terus, mungkin tulisan saya ini bisa bermanfaat bagi pengetahuan anda semua. :D


   1. Dalam bermain pedang, atur dan biasakanlah susunan serangan anda. 
Cukup banyak orang yang, dalam memainkan pedangnya, hanya asal mengayunkan pedang. Ya, saya juga seperti itu, tapi dulu. Saya dulu hanya bisa mengayunkan pedang, waktu itu yang dipikiran saya hanyalah menyerang, saya hanya memprioritaskan kecepatan menyerang daripada tenaga/tekanan serangan. Jika kita hanya mengayunkan pedang begitu saja, seringkali kita bingung,


 " Ayunan pertama berasal dari atas-kanan ke bawah-kiri, sehingga sekarang letak pedang ada di bawah-kiri. Saya harus bertindak cepat, tapi saya bingung sekarang pedangnya harus saya ayunkan kemana? Apakah ayunkan dari tengah-kiri ke tengah-kanan, atau atas-kiri ke atas-kanan. Tapi, jangan - jangan lawan saya sudah tahu saya akan menyerang dari arah tersebut..."


Nah, kalau berpikir terlalu lama, bisa - bisa kita diserang, kan?
Kalau sekarang, saya sudah membuat yang saya namakan sebuah moveset. moveset adalah susunan gerakan, yang dimaksimalkan dengan langkah - langkah menyerang serta langkah - langkah bertahan. 
Berikut adalah contoh moveset (menurut saya..) :  *Pedang dipegang dengan tangan kanan.
1. Ayun dari bawah-kanan ke atas-kiri.
2. Pindahkan dari atas-kiri ke tengah kiri, lalu ayun ke tengah-kanan.
3. Pindahkan dari tengah-kanan ke atas-kanan, lalu lanjutkan ayun ke bawah-kiri.
4. Berputarlah dengan cepat secara counter-clockwise atau terbalik dari arah jarum jam. Posisi pedang akan kembali lagi ke bawah-kanan, dan saat itu juga ayunkan ke atas-kiri.


     2. Pegang pedang anda dengan tenaga!
Suatu saat jikalau kita tidak memegang alat silat kita dengan erat, musuh bisa menyerang kearah pedang dan, jika tenaga ayun-nya cukup besar, mampu melepaskan pedang kita dari genggaman. Karena itu pedang harus dipegang dengan tenaga. Begitu juga saat menyerang. Jika tenaga ayun kita cukup besar, akan mampu mendorong dan mematahkan pertahanan lawan hingga lawan menjadi lengah.
Mengayunkan pedang dengan tenaga yang besar dari tanga akan memperlambat gerakan kita. Tapi itu masih lebih baik daripada ayunan yang gesit tapi tidak ada tenaganya.


   3. Siapkan antisipasi.
Lawan tidak mungkin diam saja. Pada suatu detik yang tepat mereka akan menyerang. Tentunya, agar serangan tersebut tidak mengenai dan melukai tubuh kita, harus diantisipasi dengan : 
1. Menghindar dari arah serangan. atau ;
2. Serang balik dengan menyayunkan pedang dengan cepat kearah pedang musuh agar pedang musuh berhenti sebelum mengenai tubuh kita. 
Salah - satu kuncinya adalah konsentrasi. Bedasarkan pengalaman saya, dengan konsentrasi pada gerakan/fisik musuh kita, gerakan lawan kita akan terlihat sedikit lebih lambat karena adanya fokus yang kuat ke gerakan - gerakan lawan


4. Siapkan antisipasi untuk mengantisipasi antisipasi lawan.
Saat menyerang, kadang lawan bisa saja mengantisipasi serangan kita. Antisipasi lawan kita ini harus kita serang balik tanpa adanya lengah. Sehingga musuh menjadi serba salah tingkah karena serangan kita yang tangkas dan kuat tersebut.


   Demikianlah apa yang saya pelajari selama belajar menyayunkan pedang sendiri di rumah. Tipsnya, lebih baik jangan remehkan lawan anda. Yang penting adalah tenang dan pelajari gerakan - gerakan lawan kita, lalu susun metode agar bisa menghancurkan pertahanan lawan.  Kadang - kadang saat kita mengira lawan sudah mengeluarkan seluruh tenaga dan tehnik yang ia miliki, ternyata ia masih punya sebuah kartu as, atau dua kartu as, atau tiga kartu as. Entahlah...

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © RITUZZ.... - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Septian Rituz -